Kamis, 08 Maret 2012

Kudapan Semangat ala sang penyisir jalan


Bumbu-bumbu terbaik yang tersedia di sepanjang jalan bisa diracik sebagai kudapan penyemangat yang bisa menyalakan mesin jiwa untuk bermanfaat.
Rute kampus – pondok assalam merupakan rute yang selalu ku sapa tiap hari kamis dan sabtu 2 bulan terakhir. Setiap kali roda motor ini berputar, tangan dan kaki bekerja secara otomatis sesuai fungsinya, tak mau ketinggalan pula otak dan mata. Mata tak henti-hentinya melihat setiap hal yang tampak dan otak pun mengajak untuk berfikir atas apa yang ditangkap oleh mata (naluri orang yang bergolongan darah B..maybe.hehe). Disetiap meter jalan yang ku lalui tak sedikit yang bisa saya tangkap. Kadang indah, kadang menyedihkan, kadang membuat jantung berdetak kencang, sampai hal yang bisa membuat hatiku tertawa melihatnya, itulah pernak-pernik yang bisa ku jumpai tiap ku susuri jalanan itu. Dari sekian banyak hal bisa ditangkap oleh ada satu hal yang masih terpikirkan sampai saat ini. Suatu kali mata ini tertuju pada seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna ungu, bawahnya hitam, mengenakan topi bersama adiknya yang mungkin tidak terpaut jauh dengan usia kakaknya itu. Dikala itu lampu lalu lintas sedang berwarna merah dan biasanya saat-saat ini pula yang saya pergunakan untuk mengamati hal-hal disekitar bangjo itu. Jiwa ini tiba-tiba memberontak, rasanya kuingin menghampiri adik itu dan ingin ku sapa. Adik kecil yang seharusnya masih punya hak untuk bermain dengan anak-anak sebayanya, mengeksplore segala kemampuan yang dimilikinya, serta mengekspresikan segala apa yang dirasa tetapi kondisi yang membuat mereka harus mengesampingkan haknya itu dan ikut terjun dalam keramaian dan 'panasnya' jalanan. Otak ini terus berfikir dan bertanya-tanya..'kemana orang tuanya, sekolah tidak adik itu, bagaimana perasaan adik itu, bagaimana kondisi yang mereka alami sebenarnya'..dan masih banyak lagi pertanyaan yang menggumpal memenuhi ruang pikiran ini dan berakhir pada sebuah kesadaran diri..pengakuan diri..dan keyakinan..meskipun semua pertanyaan itu belum terjawab tetapi satu kesimpulan yang bisa kurangkai dalam kalimat singkat dan harus tertancap kuat-kuat dalam dada..tak ada lagi alasan untuk mengatakan tidak...'BERSYUKUR'. yupz, itulah sajian terlezat yang bisa ku nikmati hasil dari bumbu-bumbu terbaik di sepanjang jalanan yang ku susuri. Masih banyak lagi pemandangan yang masih terngiang2 di pikiranq..tentang seorang bapak yang berjalan dengan pantatnya, kesabaran penjual tahu, segerombolan anak muda di bangjo p4an adi sucipto, peristiwa kecelakaan itu, anak-anak kecil yang bersemangat mencari ilmu dan kondisi jalan itu sendiri yang menginspirasikan banyak hal. 

Pasti setiap dari Anda udah pernah kan melewati sebuah'jalan', perhatikan kondisinya..
Misalkan mau pulang dari kampus ke rumah saja..atau dari kampus ke kosan, nha Anda kan melewati jalan kan? coba amati, di sepanjang jalan yang anda lalui itu tak selamanya berupa jalan yang beraspal, ada yang cor2an, trus tak sedikit juga ada lubangan yang membuat anda harus memilih jalan yang tidak berlubang, trus ada juga polisi tidur yang membuat anda harus mengurangi kecepatan laju kendaraan saudara. Selain itu pas melewati sebuah perempatan atau pertigaan anda harus berhenti sejenak tengok kanan kiri, bagi yang belum tau jalan yang pasti ketika mau menuju suatu tempat dan menemukan pertigaan ataupun gang atau perempatan pasti akan berfikir dan memilih jalan yang dirasa paling benar. Trus ada juga bangjo yang dari kita pasti pernah melewati jalan yang ada bangjonya.
kesemuanya mengajarkan kepada kita banyak hal. Jika diibaratkan perjalanan itu adalah sebuah kehidupan maka jalan yang kita tempuh itulah prosses yang harus kita lalui untuk sampai pada tempat tujuan yang ingin kita tuju. Bangjo mengajarkan tentang arti kepedulian terhadap sesama, meminimalisir keegoisan, kehati2an. Perempatan/pertigaan/gang mengajarkan kepada kita untuk memilih jalan yang benar dan semuanya butuh yang namanya petunjuk ketika kita belum mengetahui jalan menuju tempat yang ingin kita tuju agar tidak 'nyasar'. Meskipun terpaksa 'nyasar' pun tak mengapa itulah yang namanya pengalaman jadi lain kali kita tidak melewati lagi jalan itu.

ya rabb...Allahuakbar..sungguh begitu bermakna setiap ayat kauniyahMU ya rabb..
jadikan kami sebagai orang-orang yang bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang bisa menjadikan kami semakin dekat dengan Engkau...amiin..
by:pencari semangat

Minggu, 08 Januari 2012

Metodologi pengujian audit dan resiko pekerjaan audit

 
A.    PENGUJIAN AUDIT
Dalam audit terdapat lima jenis pengujian dasar yang dapat dipakai untuk menentukan apakah laporan keuangan suatu perusahaan telah disajikan secara wajar.Alvin A. Arens, Elder & Beasley menjelaskan kelima pengujian dasar tersebut terdiri dari:
1.      Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian internal klien (Understanding Client Business)
Dalam pengujian audit ini, auditor hendaknya berkonsentrasi kepada rancangans erta operasi dari aspek struktur pengendalian internal perusahaan klien yangdibutuhkan untuk melakukan perencanaan audit secara efektif.
2.      Pengujian atas pengendalian (Test of control)
Dalam pengujian atas pengendalian, tujuan audit yang ingin dicapai oleh seorangauditor adalah untuk menetapkan risiko pengendalian relatif terhadap tujuan auditberkait transaksi.
3.      Prosedur analitis (Analytical procedure)
Dalam pengujian ini mencakup perbandingan jumlah yang dicatat denganekspektasi yang telah diperkirakan oleh auditor. Biasanya dalam prosedur analitis ini mencakup perkiraan auditor secara rasio yang mana akan dibandingkandengan rasio tahun lalu serta data lain yang masih terkait.
4.      Pengujian substantif atas transaksi (Substantive test of transaction)
Pengujian substantif merupakan prosedur untuk menguji kekeliruan sertaketidakberesan dalam bentuk uang, yang mana dampaknya akan langsungmempengaruhi kebenaran dalam transaksi di laporan keuangan.
5.      Pengujian terinci atas saldo (Test of detail of balance)
Pengujian ini memusatkan pada saldo akhir buku besar pada suatu akun baik itu untuk akun neraca maupun laba rugi.
B.     METODOLOGI PENGUJIAN AUDIT
Dalam Buku Auditing karangan Haryono Yusuf  disebutkan bahwa metodologi yang digunakan oleh auditor untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan kedua meliputi tiga kegiatan yaitu :
1.      Mendapatkan pemahaman yang cukup tentang struktur pengendalian intern yang berlaku pada perusahaan klien untuk merencanakan audit.
a.       Arti Penting
Arti penting pengendalian intern bagi manajemen dan akuntan publik telah diakui oleh berbagai literatur profesional selama bertahun-tahun. Sebuah publikasi dari AICPA pada tahun 1974 berjudul Internal Control, menyebutkan faktor-faktor pendorong atas semakin luasnya pengakuan tentang pentingnya pengendalian intern.
b.      Definisi, Konsep dasar dan Komponen
Laporan COSO mendefinisikan pengendalain intern sebagai berikut :
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut :
1)      Keandalan pelaporan keuangan,
2)      Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku,
3)      Efektifitas dan efisiensi operasi.
Konsep-konsep dasar yang terkandung dalam definisi diatas adalah sebagai berikut :
1)      Pengendalian intern adalah suatu proses
2)      Pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia
3)      Pengendalian intern hanya diharapkan memberikan keyakinan memadai
4)      Pengendalian intern adalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan dalam berbagai hal yang satu sama lain tumpang tindih yaitu pelaporan keuangan, kesesuaian, dan operasi.
Untuk memberikan rerangka atau struktur yang perlu dipertimbangkan oleh banyak pengendalian intern dalam upaya mencapai tujuan satuan usaha, COSO merumuskan lima komponen pengendalian intern yang saling berkaitan sebagai berikut :
1)      Lingkungan pengendalian
2)      Perhitungan resiko
3)      Informasi dan komunikasi
4)      Aktifitas pengendalian
5)      Monitoring.
c.       Keterbatasan struktur pengendalian intern perusahaan
Pengendalian intern hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan komisaris sehubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Alasannya adalah karena keterbatasan bawaan (inherent limitations) pada setiap struktur pengendalian intern perusahaan berikut :
1)      kesalahan dalam pertimbangan
2)      kemacetan
3)      kolusi
4)      pelanggaran oleh manajemen
5)      biaya dan manfaat.
d.      Peran dan tanggungjawab
Laporan COSO menyimpulkan bahwa setiap orang dalam organisasi memiliki tanggungjawab terhadap struktur pengendalian intern organisasi, dan merupakan bagian dari struktur tersebut. Pihak-pihak yang bertanggungjawab atas SPI dan peranannya masing-masing adalah sebagai berikut :
1)      manajemen
2)      dewan komisaris dan komite audit
3)      auditor intern
4)      personil perusahaan lainnya
5)      akuntan independent atau akuntan publik
6)      pihak luar lainnya.
e.       Penerapan komponen-komponen spi untuk perusahaan kecil dan menengah

Belajar dari akar

akar adalah bagian dari pohon yang berada paling bawah yang bercampur dengan lumpur2 yang tidak terlihat oleh mata. semakin pohon itu tinggi kuat menjulang ke angkasa maka bisa dipastikan akarnya pun kuat menghujam dalam tanah. Selain itu akar merupakan bagian yang juga menentukan keberlangsungan kehidupan pohon. Hal ini dikarenakan fungsi akar yang begitu penting bagi pohon yaitu mencari air dan mnineral untuk proses fotosintesis dalam rangka untuk mengolah makanan yang diperlukan untuk tumbuh kembang pohon. Ketika akar itu tak lagi mampu menjalankan perannya atau pun akar itu sudah membusuk maka dipastikan pohon itu tidak akan bertahan lama tetapi beda kondisinya ketika pohon itu tak daunnya berguguran dan akarnya masih bisa menjalankan perannya dengan maksimal maka masih ada harapan untuk pohon itu bisa hidup lagi.
coba bayangkan sejenak, ketika kita melihat pohon pasti yang terlihat pertama adalah daunnya. Semakin daunnya banyak (untuk pohon2 yang berdaun) bisa dikatakan pohon itu semakin subur. Tapi seringkali yang kita ucapkan adalah pohon itu subur banget ya karena daunnya begitu rimbun..sangat jarang sekali kita mengatakan pohon itu subur ya karena akarnya kuat. Padahal dibalik daun yang begitu rimbun, bunga yang begitu indah, buah yang begitu manis ada peran si akar yang begitu luar biasa.
Dari penjelasan diatas bisa kita ambil pelajaran. Kita belajar dari akar tentang keikhlasan, pengorbanan, tanggungjawab. Dalam suatu organisasi misalkan, akar mengajarkan kepada kita untuk ikhlas, dimanapun posisi kita kita harus tetap menjalankan tugas itu dengan baik. Meskipun kerjanya tidak terlihat oleh mata dan sering dianggap remeh, dan tempatnya tidak strategis ternyata itu merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu organisasi (ibarat akar bagi pohon). 
Keikhlasan hanyalah kita dan Allah yang tahu. Keikhlasan sangat diperlukan dalam setiap amal, karena dua syarat diterimanya suatu amalan adalah:
1. ikhlas
2. sesuai sunah rasul
semoga bermanfaat..